Menu - Pages

Senin, 13 Januari 2025

Amerika Serikat Terancam Kehilangan 130 Ribu Trilyun dalam 1 dekade Dari Kebakaran Los Angeles Hollywood

 Amerika Serikat Terancam Kehilangan 130 Ribu Trilyun dalam 1 dekade Dari Kebakaran Los Angeles Hollywood 



Kebakaran Dahsyat Los Angeles :  Bencana Dahsyat Misterius Tak Diketahui Penyebabnya 

Bandung, 14/01/2024

Para analis memperkirakan sebanyak 2500 Trilyun hilang dalam hitungan jam di Los Angeles, Hollywood, kota pusat industri kreatif Amerika Serikat. Tapi ini adalah puncak gunung es kerugian ekonomi yang jauh lebih besar lagi.

Kerugian 2500 Trilyun ini tidak seberapa, yang lebih parah lagi, ada 300 ribu orang dari 10 juta warga Loa Angeles, yang terpaksa mengungsi karena kehilangan rumah tempat kerja dan bahkan kehilangan kota yang selama ini menunjang perekonomian Amerika Serikat. Belakangan bahkan sebanyak 10 juta warga diminta bersiap meninggalkan kota yang sebelumnya menjadi pusat film dunia, dan aneka bisnis global itu, sudah menjadi neraka api. Sampai Kamis (16/01) api masih berkobar di beberapa lokasi dan belum mampu dihentikan sama sekali oleh team pemadam kebakaran.

Sebanyak 24 orang ditemukan tewas terpanggang dalam kondisi mengenaskan, 16 orang dilaporkan hilang, dan tak terhitung mereka yang akan terkena dampak akibat keracunan besar besaran akibat kebakaran besar tersebut. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah dengan cepat seiring penemuan korban korban baru oleh team besar pemadam kebakaran Los Angeles.

Laporan terbaru dari CNN menyatakan bahwa jumlah korban meninggal bertambah menjadi 25 orang, sementara yang hilang bertambah menjadi 35 orang, disamping 16 orang yang sebelumnya dilaporkan hilang. Angka orang hilang ini juga simpang siur dengan tambahan baru sebanyak 13 orang lain yang juga hilang di salah satu bagian kota Los Angeles. Tidak jelas berapa banyak korban hilang dan juga mereka yang tewas akan terus ditemukan. 

Sementara itu dari kantor perwakilan Republik Indonesia di Amerika Serikat dikabarkan sebanyak 148 warga negara Indonesia yang berada di LA juga terdampak akibat kebakaran raksasa ini. WNI yang mengungsi dipantau dengan ketat oleh kantor perwakilan Republik Indonesia di Amerika Serikat. Untuk sementara tidak ada korban jiwa dari Warga Negara Indonesia.



Para analisis kebingungan dengan sebab yang membuat kota sebesar Los Angeles terbakar hebat. Membuat orang ingat pada pembantaian yang dilakukan di beberapa lokasi yang saat ini terjadi di dunia. Gaza yang dibombardir Israel atau kota-kota di Ukraina yang merupakan penghancuran kota-kota yang dikuasai oleh orang-orang Yahudi Ukraina oleh etnis Rusia.




Sontak semua orang menjadi ingat dan menghubungkan kebakaran Los Angeles dengan penghancuran kota-kota di negara tersebut.

Bahkan ada sesuatu yang jauh lebih misterius yang bisa menghancurkan kota-kota tanpa alasan tipu tipu peperangan di beberapa lokasi di dunia pada saat yang sama.

Beberapa analis dunia termasuk BBC Inggris menghitung kerugian yang dialami dalam kebakaran raksasa ini mencapai 150 milliar USD atau 2500 Triliun rupiah.

Akan tetapi angka ini adalah kerugian sesaat pada aset yang terbakar. Para analis belum menghitung angka kerugian ekonomi tahunan.Jumlah kerugian tahunan yang akan diderita oleh Amerika Serikat jauh lebih parah lagi.




Los Angeles menyumbang PDB atau Produk Domestik Metropolitan sebesar lebih dari 740 milliar USD per tahun kepada Amerika Serikat. Selama ini kota industri kreatif dengan Hollywood nya, ini menyumbang hampir 13.000 Trilyun rupiah per tahun kepada Amerika Serikat.

Artinya selain kerugian 2500 Trilyun yang dilanda oleh Los Angeles, Amerika mengalami kehilangan pendapatan 13.000 Trilyun rupiah per tahun. Ini adalah kiamat ekonomi yang luar biasa.

Bandingkan angka 13.000 Trilyun setahun ini dengan APBN Indonesia yang hanya di kisaran 3000 an Trilyun se tahun. Angka kerugian Los Angeles ini sebesar hampir 5 kali lipat APBN Indonesia. Dan ini akan dialami oleh Amerika Serikat mulai tahun ini. Betapa hancurnya ekonomi Amerika Serikat setelah ini.

Mungkin mulai hari ini Indonesia perlu membuka pintu imigran kedatangan para warga Amerika Serikat ke Indonesia, karena mulai tahun ini negara mereka akan siap siap jatuh miskin. Kehilangan 13.000 Trilyun per tahun ini akan dialami multi years mulai saat ini. 

Berimigrasi ke Indonesia lebih aman untuk warga Amerika Serikat, karena Indonesia sedang punya program makan siang bergizi gratis. Paling tidak anak anak orang Amerika Serikat tidak akan kelaparan. 

Apakah skenario ekonomi seperti itu tidak akan terjadi ? Tentu saja malah akan terjadi. Karena 2500 Trilyun rupiah nya sudah hilang. Dan angka 13000 Trilyun sudah ada di atas langit, siap menerkam bahkan mulai hari ini.

Kecuali Amerika Serikat segera membangun dengan cepat kembali Los Angeles menjadi seperti semula, maka angka 13.000 Trilyun per tahun akan bisa diselamatkan.

Tidak main main, karena angka 13.000 Trilyun ini akan berubah menjadi 130.000 Trilyun dalam waktu 10 tahun. Bukan jumlah yang kecil.


Diduga Terkait Senjata DEW ?

Beberapa analis spekulatif, mengangkat kebakaran besar yang melanda kawasan Los Angeles dengan dugaan  penggunaan teknologi Directed Energy Weapons (DEW). 

Senjata canggih yang disebut-sebut menggunakan teknologi laser atau gelombang mikro ini sebelumnya telah dikaitkan dengan insiden serupa, seperti kebakaran yang melanda Hawaii.

Penggunaan istilah “senjata DEW” mencuat setelah munculnya gambar dan video yang memperlihatkan fenomena cahaya biru terang saat kebakaran berlangsung. Beberapa pihak menghubungkan cahaya ini dengan aktivitas senjata energi terarah yang dirancang untuk menghasilkan api dengan presisi tinggi.

Senjata DEW didesain untuk mengarahkan energi dalam bentuk laser atau gelombang mikro, yang dapat menimbulkan panas tinggi dalam waktu singkat, sehingga berpotensi memicu kebakaran. Para ahli keamanan menyoroti bahwa teknologi ini awalnya dirancang untuk aplikasi militer, seperti penghancuran drone atau sistem persenjataan musuh. Namun, kini muncul dugaan bahwa teknologi tersebut mungkin disalahgunakan untuk tujuan destruktif lainnya.

Pemerintah setempat hingga saat ini belum memberikan konfirmasi resmi mengenai keterlibatan senjata DEW dalam kebakaran Los Angeles. Namun, spekulasi ini terus berkembang, terutama di media sosial, di mana beberapa pengguna berbagi bukti visual yang dianggap menguatkan klaim tersebut.

Pakar teknologi, Dr. Rachel Smith, menegaskan pentingnya penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan penggunaan teknologi ini. “Jika benar, ini menunjukkan adanya ancaman serius terhadap keselamatan publik. Teknologi DEW memiliki potensi besar, tetapi penggunaannya harus diawasi ketat,” ujarnya.

Sementara itu, pihak berwenang terus melakukan investigasi untuk menentukan penyebab pasti kebakaran. Langkah-langkah mitigasi juga telah diterapkan, termasuk evakuasi massal dan penanganan cepat untuk meminimalisir dampak kebakaran terhadap penduduk setempat (Vijay)